Selasa, 23 Oktober 2007

Hujan

Hari ini adalah hari pertama hujan. Seharian penuh hujan. Aku tak suka musim hujan. Hanya hawa sejuk yang kusuka, tanpa hujan. Selalu tidak menyenangkan musim hujan. Pergi kemana-mana jadi susah. Penyakit datang silih berganti. Banjir selalu terjadi. Sedikit hujan saja, bukan hanya saluran drainase yang mengalirkan air, aspal jalan pun turut serta menjadi tempat aliran. Tanah becek. Dan kebiasaan pagiku, mendengar kicauan burung saat mau kuliah terpaksa tertunda. Burungpun enggan meninggalkan sarangnya. Selalu, kita semua menjadi lebih malas. Lebih nyaman menikmati hujan dari balik selimut tebal.

Tapi, ini saatnya bagi petani untuk bekerja lebih giat lagi. Saat-saat dimana sawah dapat berfungsi dengan sangat baik, karena air yang melimpah. Asal jangan banjir saja yang datang, lebih sengsara lagi hidup mereka nanti. Hasil yang melimpah dari sawahpun dapat semakin mencukupi kebutuhan di negeri ini. Tapi kenapa masih ada orang kelaparan di saat hujan ya? Entahlah apa dosa negeri ini. Sebenarnya, sudah lama kita tahu permasalahannya. Tapi banyak dari kita yang hanya berucap, tanpa berbuat.

Semoga hujan kali ini tidak membuat kita semakin malas, tanpa terkecuali malas memperhatikan sesama kita.

Mau tidak mau, aku tetap harus melewati hujan ini. Tanpa keluh. Hanya syukur yang pantas terucap. Toh, hujan pun tetap membawa kenikmatan bagi kita, apapun bentuknya.

-kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri-

Sabtu, 13 Oktober 2007

Kontribusi Nyata bagi Sesama

Indonesia tanah air beta

Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala

Tetap di puja-puja bangsa..”

Indonesia, negara dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya, berpenduduk lebih dari 203 juta jiwa. Sangat disayangkan ketika semua yang dimiliki ternyata menjadi tanggungjawab berat yang harus dipikul. Lebih dari 60% penduduknya merupakan masyarakat dengan latar belakang kurang mampu secara finansial dan pendidikan. Sebagian besar dari wilayah tempat tinggal Indonesia merupakan daerah tertinggal. Ciri umum dari daerah tertinggal antara lain, tingkat kemiskinan tinggi, kegiatan ekonomi amat terbatas dan terfokus pada sumber daya alam, minimnya sarana dan prasarana, dan kualitas SDM rendah.

Berdasarkan validasi dan verifikasi yang dilakukan Kementrian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, terdapat 199 kabupaten tertinggal dari 440 kabupaten di Indonesia, baik yang meliputi kategori tertinggal parah, sangat tertinggal maupun agak tertinggal. Dari 199 kabupaten tertinggal itu, sebanyak 123 kabupaten berada di kawasan timur Indonesia, 58 kabupaten di Sumatra, dan 18 kabupaten di Jawa dan Bali.

Kondisi geografis Indonesia yang terkenal dengan keindahan dan keunikannya, justru menjadi penghalang bagi kemajuan bangsa. Banyak dari masyarakat di daerah pegunungan dan hutan yang menjadi tertinggal dari masyarakat perkotaan dengan alasan letak daerah mereka yang sulit dijangkau. Kondisi alam yang menyulitkan selalu menghambat keberlangsungan kemajuan dari masyarakat daerah tersebut. Keanekaragaman budaya Indonesia , yang berhubungan erat dengan pemikiran masyarakat, yang menjadi ciri khas dan keunikan masyarakat pun justru menjadi kekangan bagi kemajuan teknologi. Hal ini terjadi karena pendidikan yang menjadi penghubung antara keduanya, tidak mereka dapatkan secara layak. Negara, yang harusnya menjadi penjamin keberlangsungan pendidikan bagi seluruh masyarakat, tampak selalu kewalahan dalam melaksanakannya. Pemerataan pembangunan dari pemerintah pusat juga tidak sebaik yang seharusnya didapatkan oleh tiap-tiap daerah. Kesenjangan antar daerah dapat dilihat dari peran daerah tersebut terhadap kemajuan bangsa, sarana dan prasarana yang ada di masing-masing daerah, serta kualitas masyarakat. Sebagai contoh dapat kita lihat peran Jakarta bagi Indonesia. Kota Jakarta selain berperan sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan, juga berperan sebagai kota industri, kota bisnis, kota teknologi, bahkan telah menjadi kota pelajar. Hal itu yang membuat banyak kota-berpotensi tidak berkembang sebagaimana seharusnya perkembangan yang didukung oleh keseluruhan daerah di Indonesia.

Upaya yang harus dilakukan

Banyak hal yang harus dibenahi oleh bangsa Indonesia, juga oleh kita sebagai warga negara. Akar masalah yang mau tak mau harus dibenahi oleh kita adalah masalah pendidikan. Semua masalah akan dapat dengan mudah teratasi asalkan bangsa ini mempunyai pendidikan dan mental yang baik. Dengan adanya masyarakat yang mempunyai pendidikan berkualitas maka kebutuhan akan teknologi pasti akan berjalan dengan sendirinya. Ketika kebutuhan akan teknologi menjadi tinggi maka perkembangan teknologi tentu menjadi semakin pesat.

Fokus pembenahan pendidikan pada masyarakat daerah tertinggal menjadi kunci utama penyelesaian masalah yang ada. Tentu tidak semuanya berjalan dengan cepat dan gampang. Diperlukan waktu dan rencana jangka panjang serta dukungan dan semangat dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkannya. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia tetapi tiap-tiap bagian masyarakat mempunyai perannya masing-masing. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan atas Republik ini tentu mempunyai bagian terbesar dalam pelaksanaan pendidikan.

Peran Operator Selular

Operator selular sebagai salah satu sarana yang dapat menjangkau masyarakat hingga ke pelosok-pelosok tanah air, selain Pemerintah dan TNI-Polri, mempunyai peran dan tanggungjawab moral yang cukup besar dalam pelaksanaan pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Operator selular yang dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia sangat disayangkan apabila hanya digunakan untuk mencari keuntungan semata karena keuntungan hanya program jangka pendek yang tentunya harus dicapai. Tetapi jika mau melihat lebih jauh lagi, dengan upaya memajukan pendidikan dan teknologi bagi masyarakat di daerah tertinggal maka dalam beberapa tahun mendatang akan memperoleh pasar baru bagi bisnis operator selular. Hal itu dikarenakan, telah tercetak masyarakat berpendidikan yang mempunyai kebutuhan akan teknologi dan komunikasi dengan dunia luar.

Banyak hal yang dapat dilakukan operator selular untuk mengembangkan daerah tertinggal melalui pendidikan, salah satunya dengan pemberian bantuan pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat di daerah tertinggal. Pemberian bantuan tersebut dapat dilakukan dengan pendirian sekolah-sekolah di daerah terpencil, atau dengan program beasiswa bagi masyarakat daerah tertinggal. Dengan dana yang terbatas, tentunya akan lebih mudah dilakukan dengan kerjasama dan dukungan secara langsung dengan Pemerintah, khususnya Kementrian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal . Kerjasama dengan Pemerintah akan lebih mudah terlaksana apabila operator selular yang melakukannya karena operator selular (khususnya di Indonesia) merupakan salah satu ujung tombak kemajuan teknologi telekomunikasi di era globalisasi, yang secara tidak langsung berimbas pada kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan dan komunikasi dengan dunia luar. Upaya ini dapat menjadi trigger bagi pihak-pihak terkait lainnya untuk turut serta mengembangkan daerah tertinggal.

Sejalan dengan pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat daerah tertinggal, kemajuan teknologi dalam dunia selular juga patut digalakkan. Dalam hal ini operator selaluar dapat melakukan kerjasama dengan Institusi Pendidikan serta Kementrian Riset dan Teknologi dalam melakukan berbagai riset guna mendukung teknologi yang memudahkan masyarakat awam daerah tertinggal di Indonesia untuk menggunakan teknologi dengan baik dan benar.




Dalam penentuan pertama langkah awal, upaya yang dapat dilakukan dengan membentuk suatu kawasan percontohan. Kawasan percontohan/pemodelan ini hanya sebagai proyek awal yang dapat dijadikan suatu gambaran bagaimana seharusnya suatu daerah dapat ‘mengejar ketertinggalan’nya dengan daerah lain.

Kesimpulan

Kehadiran Operator Selular, khususnya di Indonesia, memberi suatu harapan besar bagi pengembangan bangsa. Operator Selular mempunyai peran yang besar dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal karena mempunyai kemampuan untuk menjangkau seluruh daerah di Indonesia dan merupakan ujung tombak perkembangan/kemajuan teknologi. Hal utama yang harus dibenahi untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal di Indonesia adalah faktor pendidikan

Beberapa hal yang dapat dilakukan Operator Selular dalam upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal antara lain: (1) upaya memajukan pendidikan di seluruh Indonesia, dengan fokus pada daerah tertinggal, dan kerjasama dengan pemerintah; (2) upaya pengembangan teknologi komunikasi sehingga alat komunikasi dapat dengan mudah digunakan oleh masyarakat awam di Indonesia, dengan kerjasama oleh institusi pendidikan dan pemerintah; (3) pembangunan kawasan-kawasan pemodelan bagi terlaksananya upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Dengan adanya upaya bagi percepatan daerah tertinggal melalui pendidikan dan kemajuan teknologi, diharapkan terciptanya masyarakat yang semakin maju dalam berpikir, bertindak dan bersikap sehingga pada akhirnya mendukung pembangunan Republik Indonesia.

“Bukanlah sebuah angan-angan hambar, Indonesia menjadi pusat perkembangan teknologi dan dipuja-puja bangsa. Bukan hanya sebuah lagu tetapi semangat untuk peduli kepada sesama dan untuk Indonesia...”

Selasa, 07 Agustus 2007

Rasa ini..

Gagal pulang bukan berarti harapan. Mungkin saja hanya terhilang kesempatan untuk bertemu keluarga, dan temen-temen. Dan, mungkin, suasana liburan itu sendiri. Suasana dari kota halaman (kota asal). Banyak kenangan yang bisa kita dapatkan kembali saat liburan. Rindu saat-saat ketemu ma temen-temen yang sudah lama gak ketemu. Rindu makanan-makanan solo yang enak (dan murah). Hmm... Terlebih lagi rindu masakan nyokap. Ingin rasanya cepet-cepet pulang.


[a]:
Tuhan, terima kasih sudah kau beri ku sebuah rasa. Rasa untuk menyayangi. Rasa rindu. Rasa kangen. Rasa.. Segala rasa. Semua rasa akan terasa lebih nikmat, apapun itu, bila dapat kujalani denganMu.

Selasa, 31 Juli 2007

Pak Asep Abas

Pak Asep Abas. Asal Leuwigajah,Bandung. Beliau dikenal di sekitarnya sebagai seorang pejuang lingkungan hidup. Beliau menanam bibit pohon di daerah Leuwigajah, yang selama ini kita kenal sebagai tempat pembuangan sampah . Bekas tempat pembuangan sampah itu telah ia 'sulap' menjadi kawasan hijau. Pasti, pada awalnya banyak orang yang menolak ajakannya untuk menanam. Setelah beberapa tahun, barulah sedikit demi sedikit orang-orang disekitarnya tergerak untuk melakukan penghijauan di daerah alang-alang yang gersang itu.


[a]:
Alangkah susahnya berbuat baik di sekitar dunia yang salah. Padahal kita tahu, mana yang salah.
Jangan pernah putus asa, kawan..

Sabtu, 28 Juli 2007

Ngobrol Kok di Belakang..

Pernah gak denger orang ngobrol dibelakang kita? Kita pasti jadi pengen tahu, siapa sih orangnya, apa sih yang di obrolin. Ya ga?
Tapi kalo ada orang yang ngebahas diri kita tanpa kita ketahui gimana?Tentunya dibelakang kita, maksudnya tanpa ada kita. Kalo obrolannya positif sih, kita malah bangga. Tetapi kalo yang di obrolin negatif, kan jadi dosa. Orang yang cupu. Gak berani langsung ngomong di depan kita.
Apapun alasannya, mungkin akan lebih baik jika langsung di obrolin ke orang yang bersangkutan. Tentunya dengan berbagai pertimbangan dan lihat kondisi saat ngobrol la.. Jaga etika mengobrol gethu (emang ada etika ngobrol ya) Hehehe... Jangan jadi tukang gosip. Jangan jadi super cupu man.
Sepakat?

Kasihkah?

Semalam ketika pulang ke kos. Terlihat di suatu simpang, seorang ibu dengan dua anak yang tampaknya akan pulang ke rumahnya. Disana juga ada ibu-ibu lain beserta anak-anak mereka. Si anak yang kecil terlihat menangis karena hendak ditinggal si ibu dan kakaknya. Entah mengapa. Mungkin saja dia tidak menurut perintah ibu. Atau. Mungkin saja uang yang didapatnya kurang. Karena biasanya, anak-anak tersebut sering terlihat ngamen di simpang tersebut. Dan si ibu duduk-duduk di pinggir jalan sambil ngobrol satu sama lain.Tentu, merek mengemis bukan karena mereka memilih untuk menjadi miskin. Saya lebih sering ngasih si anak-anak itu makanan yang sengaja saya beli untuk mereka. Karena buat saya, lebih baik ngasih makanan yang dapat langsung dinikmati oleh anak-anak itu daripada ngasih uang yang mungkin bakal dikasih ke ibu mereka sebagai upeti. Kok ada ya ibu yang tega nyuruh anak-anaknya buat bekerja (ngemis) sedangkan mereka sendiri duduk-duduk di pinggir jalan..Apa inikah kasih seorang ibu? Buatku, tentu tidak.



[a]:
Jadi inget banyak berkat Tuhan buat gw.
Ampuniku, Tuhan, kalau aku masih sering ngeluh ke Tuhan.
Biarkan tanganku jadi tangan Tuhan untuk mereka.

Sabtu, 14 Juli 2007

Kegagalan Malaikat Kematian-ku

Berita mengejutkan. Menurut temanku. Ternyata tak dapat mengejutkanku. Tentu, kabar tentang wanita. Makhluk yang rumit.

Satu kata yang (mungkin) tepat. Ditusuk dari belakang.

Mengapa aku harus tahu dari orang lain?

Mengapa selama ini dia baik kepadaku?

Mengapa harus sekarang aku tahunya?

Tetapi, semua itu tidak ng-efek ke aku. Suer. Aku tetap punya tekad yang bulat. Aku tidak akan berubah terhadapnya. Semoga.

Kalau (seandainya) dia mau membunuh aku. Sangat-sangat kurang kalau hanya dengan menusuk dari belakang. Aku sudah kebal. Mungkin perlu pedang pembunuh naga untuk menusuk tepat di jantungku. Dan mengeluarkannya dari tubuhku. Baru aku akan mati.

Selamat tinggal malaikat kematian. Engkau gagal kali ini.

Kamis, 12 Juli 2007

masakan padang

tiga hari ini kok makan masakan padang terus ya..
siang dikasih jatah makan dari kantor magang, nasi padang.. makan malam pun nasi padang. bahkan saat udah nemuin kantin jawa, masakannya pun masih masakan padang..
entah apa yang terjadi dalam perutku. ketika usu-usuku menerima makanan yang pedas nan panas..
smoga kau baik-baik saja.
tapi hari ini telah kuakhiri petualangan masakan padangku, dengan kembali ke bandung tercinta hahaha..
akhirnya aku kangen sama kota bandung..

Mengeluh

lagi kejebak macet, mengeluh..
lagi ngliat angkot berhenti seenak perutnya, mengeluh..
lagi nunggu makanan rada lama, mengeluh..
lagi nugguin temen, mengeluh..
lagi bengong juga, mengeluh..

kurang puas apa sih kita?
untung aja kita masih di kasih hati sama Tuhan..
(meskipun bukan untuk terus-terusan mengeluh)

Sabtu, 07 Juli 2007

Soto Solo di Bandung

Akhirnya aku menemukan makanan Solo di Bandung. Tepatnya di Bukit Jarian, di belakang UnPar. Soto khas Solo, Rawon, Opor Ayam, Semur Ayam, Semur Daging Cincang. Aku katakan khas Solo karena biasanya masakan di Bandung tidak ada yang khas Solo, meskipun biasanya banyak embel-embel "khas Solo" di beberapa warung. Yang jual orang Sragen (timur Solo). Harganya murah. Tapi yang terpenting, kangenku sm masakan Solo terpenuhi.
thanks, Ester..

Tgl. 07-07-07 hari hokie ?!

Hari ini adalah tanggal keramat bagi para penggemar numorologi atau
mereka yang percaya akan angka cantik atau angka hokie, sebab
bertepatan dengan tanggal 07-07-07. Bagi orang Yahudi; hari Sabtu
adalah hari ketujuh = Sabath. Maka tidaklah heran banyak orang yang
memilih hari ini sebagai tanggal hari perkawinannya. Terutama di
negara-negara Asia banyak sekali ibu yang khusus minta di operasi
caesar agar anaknya dapat dilahirkan bertepatan pada hari hokie ini.

Angka tujuh bisa disebut sebagai angka hokie, sebab ini melambangkan
tujuh lobang masuk yang dimiliki oleh manusia; 2 lubang hidung + 2
lubang kuping + 2 lubang hidung + mulut.

Angka 7 juga melambangkan angka kemenangan. Dalam judi angka triple-
seven merupakan angka hokie begitu juga bagi para pemain mesin
jackpot. Di Jepang angka 7 adalah angka hokie sedangkan angka 9
adalah angka sial, sebab lafal kata untuk angka 9 dalam bhs Jepang "
ku" = menderita.

Aneh bin nyata; berdasarkan penelitian apabila orang disuru memilih
angka antara 1 s/d 9 kebanyakan orang memilih angka 7. Angka tujuh
ini dapat dibilang sebagai angka sempurna, sebab melambangkan
kesatuan dari perempuan (segi empat) dan pria (segi tiga).

Bagi umat Kristen angka 7 adalah angka sempurna, dunia diciptakan
dalam 7 hari, sedangkan angka 6 adalah angka yang tidak sempurna
atau angka setan. 666 melambangkan angka dari "Iblis, Nabi Palsu dan
Anti Christ" sedangkan angka 777 melambangkan Allah Tritunggal. Nabi
Yusuf dapat hokie besar setelah ia bisa menafsirkan mimpi Firaun
mengenai angka tujuh.

Kata CHRIST dalam urutan angka abjad kalau dijumlahkan menjadi 77.
Sedangkan kita harus memaafkan orang 7 x 70 kali. Satu Minggu = 7
hari. Berdasarkan Injil Lukas dalam silsilah Yesus adalah generasi
yang ke 77. Di Kitab Wahyu banyak sekali lambang angka 7 digunakan,
maka dari itu juga ada aliran Kristen Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh.

Bagi umat Islam, angka 7 juga berarti angka baik sebab surga itu ada
di tingkat ke 7 dan ada 7 ayat dalam Surat al-Fatiha. Sedangkan
Buddha berjalan tujuh langkah setelah ia dilahirkan. Dalam agama
Hindu ada 7 Chakra (sahasrara).

Ti ngkat kemurnian atau kebersihan air akan tercapai, apabila sudah
mencapai level pH-7. Ada tujuh warna pelangi. Dongeng Putri Salju
dan 7 kurcaci, Sinbad melayari 7 samudra. Film The seven Samurai.
Berdasarkan novel dari Harry Potter angka 7 adalah angka yang paling
sakti. Buku yang menggunakan angka 7; The Seven Years of Tibet. The
Seven pillars of wisdoms. Tujuh keajaiban dunia dan 7 samudera.
James Bond = 007, minuman 7-Up, toko 7-Eleven. Merek rokok "Number
7" adalah rokok yang paling laris di Canada.

Banyak orang kegilaan akan angka cantik sehingga mereka bersedia
membayar dengan harga tinggi untuk mendapatkan angka cantik
tersebut. Misalnya telpon angka cantik termahal yang di dunia adalah
no telpon 7 x 6 atau 666-666 di Doha – Qatar yang telah laku terjual
seharga AS$ 2,7 juta. Sedangkan angka 7 x 8 atau 888-888 terjual di
Chengdu – Tiongkok senilai AS$ 270.723. Bagi orang Tionghoa angka 8
adalah angka hokie.

Walaupun demikian menurut pakar komputer Steve Wozniak angka telpon
888-8888 itu tidak baik, akan selalu sibuk, masalahnya apabila anak
kecil mulai main telpon maka ia akan memilih akan selalu memilih
nomor 8888888.

Konon Jacky Chan tidak segan2 mengeluarkan uang satu juta AS$ hanya
untuk mendapatkan nomor plat mobil 8888 sedangkan perusahaan Sichuan
Airlines telah membayar 25 milyar Rp khusus untuk membeli no:
88888888 (8x8) sebab angka 8 (fa = dialek Kanton) berarti hokinya
datang. Dan khusus untuk mendapatkan nomor cantik 135 8585 8585 yg
berarti: "Biarlah saya menjadi kaya, menjadi kaya, menjadi kaya"
telah dibeli dgn harga Euro 900.000 (95 milyar Rp) laporan
dari "Shanghai Daily".

Bagi mereka yang sudah kelewatan tanggal 07-07-07 masih ada tanggal
cantik lainnya ialah 20-07-2007.

Sedangkan untuk tahun depan yang sudah pasti di Tiongkok akan
menjadi hari atau tanggal sakti yang digandrungi oleh jutaan orang
adalah tgl 08-08-08. Maka dari itu buruan pesan hotel untuk hari
nikah pada tgl tersebut atau usahakan agar sang istri sudah bisa
hamil pada bulan Desember yang akan datang ini.


dari:Mang Ucup
www.mangucup. org

Angka Ajaib

Hari ini, tanggal 7 Juli 2007. Banyak orang ngrasa angka bagus. 07/07/07. Bagus sih. Gak salah, banyak orang yang ngrayain hari istimewa pada hari ini. Mulai dari nikah, jalan-jalan, atau cuma makan-makan aja. Mungkin bertepatan sama hari Sabtu, saat orang-orang malem mingguan, sekalian la..
Tapi ada kejadian yang menurutku aneh. Kalo nikah sih biasa, tapi kalau ngelahirin anak di-pas-in tanggal 07/07/07 jam o7.00 pula. Pastinya, dengan cara operasi cesar. Gimana gak aneh. Ngelahirin anak pake acara maksa si anak keluar. Cuma gara-gara tanggal yang istimewa. Dan itu gak hanya terjadi pada satu orang. Tetapi di berbagai tempat. Tercatat, dari berita sore tadi. 7 orang di Surabaya. 11 orang di Bandung. Dan beberapa orang di Jakarta. Entah fenomena apa ini. Apakah menyalahi hukum Allah? Dengan menentukan hari kelahiran seseorang.
Apakah kehendak Allah dikalahkan manusia? Dan sebuah angka..
Saatnya kembali merenung...

Orang Miskin vs Pendeta

Aku adalah orang miskin. Yang menderita sengsara dalam kerasnya hidup. Bukan aku yang memilih. Tetapi takdir ku telah berkata. Dan aku tak sanggup menolak. Aku tak bisa mengubah keadaanku. Aku tak bisa mengubah keadaan sekitarku. Aku hanya bisa menatap semu diriku. Sambil menertawakan apa yang ada disebelahku. Meringis kecil kala tersiksa. Pedih hati? Itu biasa. Mungkin itu salah satu kunci hidup para orang-orang miskin seperti diriku. Kalau tak kuat menghadapinya, lebih baik mati saja. Daripada bergumul dengan hati, lebih baik berjuang demi sebuah nilai nominal. Toh, aku tak hidup dari hatiku. Kalau bukan aku yang memikirkan diriku, siapa lagi. Banyak orang lalu lalang dari pandanganku tetapi tak seorangpun duduk bersamaku. Mereka tak peduli. Manusia tak peduli. Dunia tak peduli. Tuhan (pun mungkin) tak peduli. Kalau Tuhan peduli padaku, takkan mungkin aku dianggap layaknya seonggok daging basi di tengah jalan yang dihinggapi lalat-lalat. Hanya lalat. Karena hanya mereka yang mau bersamaku. Omong kosong. Orang bicara tentang Tuhan tetapi tak tahu dimana Dia. Lebih baik aku. Aku tahu dimana Tuhan. Tuhan tak jauh dari aku. Sayang Dia tak mau menghadap padaku. Atau barangkali aku yang membelakanginya. Tak tahu harus berbuat apa. Bagaimana. Kapan.


Aku adalah Pendeta. Yang percaya bagaimana Tuhan telah menciptakan dunia ini. Beserta isinya. Termasuk manusia. Dan seperti aku ketika membuatkan teh untuk sahabatku. Aku buatkan teh terbaik untuk mereka. Dengan cangkir terbaik. Dengan pelayanan terbaik pula. Aku percaya Tuhan berikan yang terbaik pula untuk dunia ini. Beserta isinya. Tetapi karena masa lalu, kita harus menghadapi masalah hingga detik ini. Tak ada manusia tak bermasalah. Masalah seperti nafas. Yang takkan berhenti hingga mati. Dan ikut terkubur bersama raga ini. Tiap manusia berhak menentukan pilihan dalam hidupnya. Kadang ada yang benar, kadang ada yang salah. Kadang ada yang berhasil, kadang ada yang gagal. Kadang ada yang kuat, kadang ada yang terhempas. Tak menentu. Dan berhasil atau tidaknya, hanya akan diketahui pada saat jiwa meninggalkan raga. Karena di saat itulah kita telah mengakhiri apa yang kita jalani di dunia ini. Akhiri dengan keberhasilan, atau kegagalan. Maka dari itu, kusandarkan diriku pada Sang Pencipta. Karena hanya Dia yang menentukan keberhasilan ciptaannya. Tak mudah memang. Hidup sesuai aturanNya. Yang membuat kita tak mampu, dan terkadang menyerah. Tetapi inilah harga yang harus dibayar saat seseorang menentukan langkah. Langkah yang akan berhasil di garis finish. Tentunya dengan gelar sang juara. Takkan ada pecundang yang berhasil di garis akhir. Aku seperti itu. Dan aku ingin dunia ini seperti itu. Manusia seperti itu. Yang akan berhasil di akhir nanti. Yang mendapatkan segalanya dari Yang Ada. Bukan dari Yang Tidak Ada.

Pendeta vs Orang Kaya

Aku adalah seorang pendeta. Aku hidup dalam kebenaran Sang Pencipta. Kebenaran yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa. Tetapi juga kebenaran yang diterjemahkan oleh manusia. Kebenaran yang terus dicari oleh tiap-tiap manusia , dalam keterbatasannya. Sejak masa kecilku, aku telah mengenalNya. Dan sejak masa mudaku, aku telah menyerahkan segala yang kupunya. Bukan aku lagi yang punya diriku. Bukan aku lagi yang berhak menentukan langkahku. Bukan untuk aku lagi aku hidup. Tiap hari aku merasa telah menemukan kebenaran yang lebih dalam lagi. Aku semakin merasa ingin segera bertemu dengan Sang Pencipta. Tentunya setelah Dia mengijinkan dan menentukan langkahku. Semakin hari, semakin banyak kutemukan carut marut dunia ini. Dunia yang putih ini telah menghitam. Manusia suci telah berdosa. Hanya karena buah yang terlarang. Tentunya tak mungkin menyesali hal itu sekarang. Ada hal yang lebih penting. Memperbaiki apa yang telah musnah untuk menjadi kembali ada. Ada dalam diriku. Dirimu. Kita. Dunia ini. Tetapi tak jarang kutemukan orang memandangku dengan sebelah mata. Menganggapku orang tak berguna yang memikirkan hal yang tidak ada. Konyol. Munafik. Bodoh. Banyaklah anggapan mereka. Mereka yang di-buta-kan oleh dunia ini.

Aku adalah orang kaya. Yang selalu berhasil dalam segala usaha bisnisku. Sejak kecil aku dibentuk untuk menjadi seperti sekarang ini. Orang kaya. Berbagai hal perihal dan nasehat usahawan mampir ke telingaku. Tiap hari tanpa gemblengan hidup dari mereka. Mungkin saja otakku telah berukir gambar uang. Karena memang hanya itu yang kupikirkan. Menurutku, hanya dengan uang, manusia mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tidak tanpa uang. Dan itulah kebenaran yang kuanut. Karena memang itulah yang terjadi sampai saat aku berdiri sekarang ini. Munafik, jika orang berkata dapat berbuat segalanya tanpa uang. Banyak manusia tak sependapat denganku. Mereka berpendapat bahwa aku telah dibutakan oleh uang. Menyembah uang. Dipekerjakan oleh uang. Padahal, uang telah bekerja untukku. Uang yang telah tunduk kepadaku. Dan uang lah yang telah ku-buta-kan. Terserah orang mau bilang apa. Menurutku, aku lebih baik dan lebih rasional. Aku tidak menyerahkan hidupku kepada sesuatu yang tidak ada. Menyembah hal yang kosong. Memuja sejarah masa lampau. Aku memikirkan yang ada. Hal yang tampak dan dibutuhkan segala umat. Karena manusia hidup dan melihat dari kenyataan. Bukan dari mimpi dan angan-angan belaka. Bukan dari hal yang semu dan tokoh fiksi. Aku adalah aku. Yang tak pernah berubah. Kecuali oleh uang dan....dunia ini.

Orang Kaya vs Orang Miskin

Aku adalah orang kaya. Orang yang mempunyai barang berlebih. Dahulu aku miskin. Pada masa mudaku, aku telah mendapat ilmu dan pengalaman dari para orang yang lebih dahulu kaya sebelum aku. Dari para orang-orang tua itulah aku mendapatkan berbagai hal yang dapat kupelajari. Berbagai trik dan intrik yangdapat kugunakan dalam bisnisku. Berbagai nasehat. Berbagai pengalaman. Semuanya itu kudapat tidak dengan gratis. Meskipun sedikit tetapi tetap itu namanya tetap usaha kan. Minimal aku mengeluarkan usaha untuk mendekati dan banyak bergaul dengan mereka. Menghabiskan waktuku bersama mereka. Melihat dan mengamati berbagai-bagai bisnis mereka. Dari situ pulalah aku mendapatkan itu semua. Bahkan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui berbagai masalah dan timbul. Dan ketika aku memualai usahaku sendiri, bisa dipastikan aku telah lihai dalam berbisnis. Orang-orang semakin memandangku. Orang-orang semakin memujaku. Melihatku sebagai sosok yang sukses. Kaya raya. Meskipun tidak sedikit pula orang yang mencibirku. Men-cap-ku sebagai bentukan tangan-tangan orang kaya sebelumku. Tapi, peduli setan lah. Aku memandangnya hanya sebagai peluang yang dapat aku manfaatkan sebaik-baiknya. Aku merasa jalan yang selama ini kutempuh telah benar. Dan kepada manusia-manusia itu, aku hanya berpikir bahwa mereka telah memilih jalan lain untuk menuju ke-sukses-an. Tentunya ke-sukses-an menurut pikiran mereka masing-masing. Tidak ada yang salah dengan ke-kaya-an ku. Damainya hidup.


Aku adalah orang miskin. Miskin bukan karena kutukan. Juga bukan karena musibah. Miskin hanya karena keadaanku dan jalan yang telah kupilih. Aku tidak ingin seperti manusia-manusia yang kaya bukan karena hasil jerih payah mereka sendiri. Kaya turunan. Yang mendapatkan segalanya hanya dari kemampuan mereka yang se-level seorang pelacur. Seorang pelacur yang mendapatkan pelanggannya hanya bermodal tubuhnya yang seksi, pakaian yang minim serta sedikit rayuan-rayuan gombal. Aku ingin hidup bersih. Aku ingin hidup benar. Aku imempunyai waktu dan kesempatan yang sama dengan orang lain. Tetapi takkan pernah kuhabiskan masa mudaku untuk bermanis-manis di depan tua-tua ku. Aku bekerja demi diriku. Aku mempunyai tujuan. Untuk kaya. Dan dengan jalan yang harus kupilih. Dan itu bukan sesuatu hal yang salah. Tentunya aku harus bekerja lebih keras lagi untuk menjadi kaya. Itu resiko yang harus kutanggung. Meskipun jalan di depan terseok-seok. Dan tubuhku harus jatuh bangun. Semuanya tetap kunikmati. Itulah seni dalam berbisnis. Kadang aku berpikir, mengapa orang kaya itu tidak pernah mau mendengarkan pendapat dan nasehatku. Apakah karena aku miskin. Mengapa hanya ’dewa hidup’ mereka yang layak mereka dengarkan. Dari hal kecil aku dapat belajar hal besar. Mengapa orang kaya tidak dapat melakukan.

Rabu, 04 Juli 2007

Kesempatan Kedua

Akhirnya kemarin malam aku tepati janjiku pada diriku sendiri.
Thanks, God, buat kesempatan keduaMu..
Akhirnya kulakukan apa yang harus kulakukan.

Sabtu, 30 Juni 2007

Ada yang Layak Dikejar?

Dari hasil bincang-bincang beberapa hari belakangan ini. Ada satu topik yang sedikit menarik untuk dibahas. Dan secara kebetulan para pembicaranya, gw dan temen-temen, adalah para jomblo maka topiknya tentu gak jauh-jauh dari wanita. Makhluk spesial yang membutuhkan penanganan spesial dan kekuatan spesial untuk memilikinya.

Kalau semisal ada cowok yang lagi pedekate ma cewek. And pada suatu hari si cowok ini nelpon sang cewek. Tetapi entah kenapa, tanggapan si cewek 'dingin'. Tentu bikin ilfil la. Bikin si cowok dipaksa untuk memikirkan berbagai 'kemungkinan hati' sang cewek. Bisa aja sang cewek cuma jual mahal, atau mungkin emang sang cewek belum ngrasa kenal sama si cowok, atau sang cewek yang emang ogah dideketin sama si cowok. Yah apapun itu, sudah dipastikan membuat si cowok hilang semangat untuk pdkt. And yang dibutuhin saat kondisi seperti itu cuma niat dan semangat si cowok untuk kembali pdkt.


Tapi jika kondisi seperti itu terjadi secara terus menerus. Apakah si cowok tetap harus pertahankan cintanya? Atau harus mencari cewek lain untuk dijadikan pendamping hidup?


Minggu, 24 Juni 2007

Hari Minggu, Hari yang Baek Lho

Hari ini, hari minggu. Ehm, sempet gak kepikiran sebenarnya hari minggu tuh hari pertama atau hari terakhir sih? Kalo hari pertama, kayaknya bagus juga bcoz biasanya hari Minggu slalu kulewati dengan hepi. Berarti kalo hari pertama aja udah bagus, pasti hari-hari berikutnya bagus juga ya...Amin. Tapi kalo hari Minggu merupakan hari terakhir sebenarnya juga Bagus sih, bcoz yaa.. sama.. slalu dilewati dengan hepi nan ceria bin bahagia...Hehehe... Sebenarnya gak terlalu berpengaruh sih :) yang penting hari Minggu (dan kalo bisa tiap hari) slalu dilewati dengan bahagia.

Tapi hari Minggu kali ini kok terasa beda ya. Hari ini terasa sepi banget. Sekarang ini sedang bersama 2 temen di rumah tercinta kami. Liburan sedang berlangsung, and kerja praktek juga tengah berjalan. Apa boleh buat. Ini yang harus kami (aku dan temen-temen) lewati. Pasti temen-temen juga sedang kangen sama aku hahaha.. (PD banget ya). Maksudnya pasti lagi kangen juga ma kebersamaan yang biasanya kami lewati bersama.

Pengennya sih pulang ke rumah (kampung halaman). Liburan gitu. Tapi ini kok lagi sibuk ngurusin KP juga ya. Mana KP nya belum beres lagi. Banyak masalah dalam KP. Smoga aja KP ini gak menjadi masalah buat kami selamanya. Semoga cepet selesai n bisa segera pulang ke Solo, menikmati liburan bersama keluarga. Kapan lagi bisa ngumpul bareng keluarga? Ya gak?
Yah, kembali ke hari pertama atau terakhir. Apapun harinya. Mau hari pertama kek, hari terakhir kek. Yang penting tetep penuh semangat jalanin hari-hari ini. Pasti.

Rabu, 20 Juni 2007

Posting pertama

Setelah sekian lama unek-unek dan pikiran beserta tulisan-tulisan hasil ber-pikir atau hasil imajinasi tidak dapat tersalirkan dengan baik. Sekarang ada wadah untuk menuangkan ide-ide segarku dan kebiasaan nge-jink hehehe...

Minggu yang ribet ini belum akan selesai, tampaknya masih akan lama barisan masalah kuliah akan selesai. tapi tetep semangat dong. Smangat sampe mampus. Jangan pernah nyerah menghadapi tiap tantangan hidup. Percaya, ada yang pegang aku.

Smangat!!