Jumat, 31 Oktober 2008

Langkah Tak Selalu Mudah

Apakah pengungkapan ekspresi dan rasa selalu salah?
Tentu tidak.

Banyak cara untuk ungkapkan rasa di dalam diri, yang mungkin tidak akan terus dapat dibawa hingga mati..

Sore hari kemarin, mungkin merupakan salah satu momentum yang indah dalam hidupku. Berawal pada dua setengah tahun yang lalu, ketika aku diberikan kesempatan merasakan indahnya kasih eros kepada salah satu anak manusia. Dan merupakan langkah besar ketika aku boleh mengakhirinya dengan indah pada sore kemarin..

Indah? Iya. Menurutku bukan karena hasil yang telah kucapai, tetapi karena proses panjang yang dapat kulalui dengan indahnya. Toh rasa ini telah membuatku menjadi lebih baik dan mendewasakanku..

apalah arti kasih tanpa pengorbanan dan kekuatan dari dalam hati

Minggu, 18 Mei 2008

Mencari masa depan bulutangkis Indonesia

Final Thomas Cup:
Cina 3 - 1 Korea

Final Uber Cup:
Cina 3 - 0 Indonesia

Di negeri sendiri, kita dipencundangi!

Tim Uber berdiri tegak di final. Dengan kemampuan bertanding yang terlihat beberapa tahun belakangan ini, hasil ini merupakan pencapaian luar biasa. Sangat yakin, apabila skuad yang ada sekarang ini dipoles lebih lagi maka prestasi bulutangkis putri Indonesia akan sangat membanggakan. Dengan catatan, harus dilakukan pembinaan dengan sunguh-sungguh.

Tim Thomas Indonesia hanya sampai ke babak semifinal. kalah dengan Tim Korea 3-0. Boleh dibilang kekalahan di semifinal ini merupakan kekalahan yang sungguh tidak layak. Dengan materin pemain kelas dunia dan kelas yang lebih tinggi dari lawan, sangat tidak layak jika Indonesia harus kalah. Secara teknik, pasti tidak diragukan lagi kemampuannya. apakah yang membuat kita kalah dan (terlihat) payah dalam bermain di ajang ini? Jawabannya hanya satu, yaitu mental dan semangat. Tim Thomas kita terlihat tidak bersemangat dan tidak ada nafsu bertanding.

Entah apa yang terjadi. Kita pun tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di balik layar dan kita tidak mungkin 'menghakimi' mereka terlalu cepat. Jika dibandingkan dengan sejarah per-bulutangkis-an Indonesia dahulu, saat ini atlet Indonesia terlihat berjalan ditempat. Kurangnya regenerasi. Kurangnya intensitas bertanding. Permasalahan internal. Penghargaan terhadap pemain. Dan masih banyak faktor non teknis lainnya. Pastinya hal ini tidak dapat dibiarkan pemerintah secara terus menerus.

Pembinaan sejak usia sekolah dasar dan kompetisi dalam negeri untuk regenerasi serta pertandingan internasional bagi para atlet, dan pembinaan yang baik akan menjadi salah satu pemecahan masalah bagi masa depan bulutangkis Indonesia. Tentunya ini tidak akan berjalan dengan nyaman dan instan. Perlu pengorbanan dari berbagai komponan, baik pemerintah dan masyarakat.

Kita tidak mau terus-menerus dianggap sabagai pecundang yang selalu kalah. Dan hanya ada satu pertanyaan bagi kita semua, apakah kita siap berkorban bagi republik ini?