Sabtu, 13 Oktober 2007

Kontribusi Nyata bagi Sesama

Indonesia tanah air beta

Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala

Tetap di puja-puja bangsa..”

Indonesia, negara dengan kekayaan alam dan keanekaragaman budaya, berpenduduk lebih dari 203 juta jiwa. Sangat disayangkan ketika semua yang dimiliki ternyata menjadi tanggungjawab berat yang harus dipikul. Lebih dari 60% penduduknya merupakan masyarakat dengan latar belakang kurang mampu secara finansial dan pendidikan. Sebagian besar dari wilayah tempat tinggal Indonesia merupakan daerah tertinggal. Ciri umum dari daerah tertinggal antara lain, tingkat kemiskinan tinggi, kegiatan ekonomi amat terbatas dan terfokus pada sumber daya alam, minimnya sarana dan prasarana, dan kualitas SDM rendah.

Berdasarkan validasi dan verifikasi yang dilakukan Kementrian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, terdapat 199 kabupaten tertinggal dari 440 kabupaten di Indonesia, baik yang meliputi kategori tertinggal parah, sangat tertinggal maupun agak tertinggal. Dari 199 kabupaten tertinggal itu, sebanyak 123 kabupaten berada di kawasan timur Indonesia, 58 kabupaten di Sumatra, dan 18 kabupaten di Jawa dan Bali.

Kondisi geografis Indonesia yang terkenal dengan keindahan dan keunikannya, justru menjadi penghalang bagi kemajuan bangsa. Banyak dari masyarakat di daerah pegunungan dan hutan yang menjadi tertinggal dari masyarakat perkotaan dengan alasan letak daerah mereka yang sulit dijangkau. Kondisi alam yang menyulitkan selalu menghambat keberlangsungan kemajuan dari masyarakat daerah tersebut. Keanekaragaman budaya Indonesia , yang berhubungan erat dengan pemikiran masyarakat, yang menjadi ciri khas dan keunikan masyarakat pun justru menjadi kekangan bagi kemajuan teknologi. Hal ini terjadi karena pendidikan yang menjadi penghubung antara keduanya, tidak mereka dapatkan secara layak. Negara, yang harusnya menjadi penjamin keberlangsungan pendidikan bagi seluruh masyarakat, tampak selalu kewalahan dalam melaksanakannya. Pemerataan pembangunan dari pemerintah pusat juga tidak sebaik yang seharusnya didapatkan oleh tiap-tiap daerah. Kesenjangan antar daerah dapat dilihat dari peran daerah tersebut terhadap kemajuan bangsa, sarana dan prasarana yang ada di masing-masing daerah, serta kualitas masyarakat. Sebagai contoh dapat kita lihat peran Jakarta bagi Indonesia. Kota Jakarta selain berperan sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan, juga berperan sebagai kota industri, kota bisnis, kota teknologi, bahkan telah menjadi kota pelajar. Hal itu yang membuat banyak kota-berpotensi tidak berkembang sebagaimana seharusnya perkembangan yang didukung oleh keseluruhan daerah di Indonesia.

Upaya yang harus dilakukan

Banyak hal yang harus dibenahi oleh bangsa Indonesia, juga oleh kita sebagai warga negara. Akar masalah yang mau tak mau harus dibenahi oleh kita adalah masalah pendidikan. Semua masalah akan dapat dengan mudah teratasi asalkan bangsa ini mempunyai pendidikan dan mental yang baik. Dengan adanya masyarakat yang mempunyai pendidikan berkualitas maka kebutuhan akan teknologi pasti akan berjalan dengan sendirinya. Ketika kebutuhan akan teknologi menjadi tinggi maka perkembangan teknologi tentu menjadi semakin pesat.

Fokus pembenahan pendidikan pada masyarakat daerah tertinggal menjadi kunci utama penyelesaian masalah yang ada. Tentu tidak semuanya berjalan dengan cepat dan gampang. Diperlukan waktu dan rencana jangka panjang serta dukungan dan semangat dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mewujudkannya. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia tetapi tiap-tiap bagian masyarakat mempunyai perannya masing-masing. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan atas Republik ini tentu mempunyai bagian terbesar dalam pelaksanaan pendidikan.

Peran Operator Selular

Operator selular sebagai salah satu sarana yang dapat menjangkau masyarakat hingga ke pelosok-pelosok tanah air, selain Pemerintah dan TNI-Polri, mempunyai peran dan tanggungjawab moral yang cukup besar dalam pelaksanaan pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Operator selular yang dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia sangat disayangkan apabila hanya digunakan untuk mencari keuntungan semata karena keuntungan hanya program jangka pendek yang tentunya harus dicapai. Tetapi jika mau melihat lebih jauh lagi, dengan upaya memajukan pendidikan dan teknologi bagi masyarakat di daerah tertinggal maka dalam beberapa tahun mendatang akan memperoleh pasar baru bagi bisnis operator selular. Hal itu dikarenakan, telah tercetak masyarakat berpendidikan yang mempunyai kebutuhan akan teknologi dan komunikasi dengan dunia luar.

Banyak hal yang dapat dilakukan operator selular untuk mengembangkan daerah tertinggal melalui pendidikan, salah satunya dengan pemberian bantuan pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat di daerah tertinggal. Pemberian bantuan tersebut dapat dilakukan dengan pendirian sekolah-sekolah di daerah terpencil, atau dengan program beasiswa bagi masyarakat daerah tertinggal. Dengan dana yang terbatas, tentunya akan lebih mudah dilakukan dengan kerjasama dan dukungan secara langsung dengan Pemerintah, khususnya Kementrian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal . Kerjasama dengan Pemerintah akan lebih mudah terlaksana apabila operator selular yang melakukannya karena operator selular (khususnya di Indonesia) merupakan salah satu ujung tombak kemajuan teknologi telekomunikasi di era globalisasi, yang secara tidak langsung berimbas pada kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan dan komunikasi dengan dunia luar. Upaya ini dapat menjadi trigger bagi pihak-pihak terkait lainnya untuk turut serta mengembangkan daerah tertinggal.

Sejalan dengan pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat daerah tertinggal, kemajuan teknologi dalam dunia selular juga patut digalakkan. Dalam hal ini operator selaluar dapat melakukan kerjasama dengan Institusi Pendidikan serta Kementrian Riset dan Teknologi dalam melakukan berbagai riset guna mendukung teknologi yang memudahkan masyarakat awam daerah tertinggal di Indonesia untuk menggunakan teknologi dengan baik dan benar.




Dalam penentuan pertama langkah awal, upaya yang dapat dilakukan dengan membentuk suatu kawasan percontohan. Kawasan percontohan/pemodelan ini hanya sebagai proyek awal yang dapat dijadikan suatu gambaran bagaimana seharusnya suatu daerah dapat ‘mengejar ketertinggalan’nya dengan daerah lain.

Kesimpulan

Kehadiran Operator Selular, khususnya di Indonesia, memberi suatu harapan besar bagi pengembangan bangsa. Operator Selular mempunyai peran yang besar dalam percepatan pembangunan daerah tertinggal karena mempunyai kemampuan untuk menjangkau seluruh daerah di Indonesia dan merupakan ujung tombak perkembangan/kemajuan teknologi. Hal utama yang harus dibenahi untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal di Indonesia adalah faktor pendidikan

Beberapa hal yang dapat dilakukan Operator Selular dalam upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal antara lain: (1) upaya memajukan pendidikan di seluruh Indonesia, dengan fokus pada daerah tertinggal, dan kerjasama dengan pemerintah; (2) upaya pengembangan teknologi komunikasi sehingga alat komunikasi dapat dengan mudah digunakan oleh masyarakat awam di Indonesia, dengan kerjasama oleh institusi pendidikan dan pemerintah; (3) pembangunan kawasan-kawasan pemodelan bagi terlaksananya upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal.

Dengan adanya upaya bagi percepatan daerah tertinggal melalui pendidikan dan kemajuan teknologi, diharapkan terciptanya masyarakat yang semakin maju dalam berpikir, bertindak dan bersikap sehingga pada akhirnya mendukung pembangunan Republik Indonesia.

“Bukanlah sebuah angan-angan hambar, Indonesia menjadi pusat perkembangan teknologi dan dipuja-puja bangsa. Bukan hanya sebuah lagu tetapi semangat untuk peduli kepada sesama dan untuk Indonesia...”

Tidak ada komentar: