Jumat, 18 Februari 2011

Bukankah Kita Bangsa Pembelajar?

Banyak cerita tentang negeri ini, dimana terdapat banyak orang-orang yang berilmu tinggi..
Cerita tentang pejuang-pejuang kemerdekaan yang menuntut ilmu demi kemerdekaan, ketika kesadaran bahwa perang secara fisik tidaklah cukup untuk merebut kemerdekaan..
Ketika dimulainya kesadaran bahwa kebangkitan Indonesia dimulai dari pendidikan..
Dan sekarang, ketika berjuta-juta orang Indonesia telah menempuh pendidikan tingkat tinggi..
..
ada cerita dibalik itu semua..

---
asw.wr.wb
salam sejahtera

tgl 10 februari kmaren,,gw dah genap 3 bulan di Desa Belang-Belang, Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara...
Pertama-tama,,gw amat bersyukur atas ksmpatan yg gw dpt ksmpatan untuk berbagi sdikit ilmu dan cerita ke adek-adek kita di timur Indonesia :D
n gw lg pengen sdikit berbagi,,bolehlah ya?

dr ibukota Bacan, LAbuha (tmpat dimana ad 2 warnet dan klo dibandingin ama bdg jauh abis)..prlu naek perahu ktinting 40an menit k desa gw..dan karenanya,,ga gmpang bolak-balik ke kota..nah jadi,,,di SD gw ditmpatkan (SD Inpres Belang-Belang), ada 8 guru rsmi terdaftar (5 PNS dan 2 PTT)...tp yg 2 PTT, kontraknya dah expired 9 bulan (jd dlm 1 bulan trakhir,,mrk baru muncul 1-2 kali)...PNS yang aktif mngajar hnya 1 org, yg 1 lg,kepsek (amat sgt sibuk dan sering ke LAbuha..sminggu plg mncul 1x n beliau ga ngajar)...dan yg 3 PNS lg, yg 1 br mncul 1x dlm hmpir 3 taon trakhir - kt org2, yg 1 mncul 1minggu 1x,,senen jam 9an (guru kls 1,dr jam 7.30-10.30) n 1 org lg kdg mncul 3hari bruntun..lalu ilang 1minggu...

gitu deh kondisinya...dlm 2,5 mnggu prtama smster 2,,gw mngajar 6 kelas simultan (n akhirnya gw bagi 2 shift,,7.30-10.30,10.30-13.30)...aktualnya,,gw plg j2 tiap hari,,krn di skolah gw ga ad jam,,,listrik,..n yg pnya jam di desa ini ga gt bnyak (plg d msjid) n anak2 gw sring telat dtg,,,trus y pulangny trpaksa gw telatin...

anak2 kls 1-2 blon bs baca,,plg br knal huruf...kls 3 lmyan,,plg bcny terbata-bata,,bbrp ad yg tidak bisa baca sama skali...itung2an? kacau..pnjumlahan kacau,,pengurangan apalagi...jgn bicara soal perkalian n pembagian...
anak2 di sini bnyk yg amat antusias ngajar,...masalahnya...guruny terbatas...saat ini,,cm ada 2 guru aktif (trmasuk gw dan pns yg td gw sbut di atas,azhar)...

mrk tidak tahu soekarno presiden 1,,boro2 tau terzaghi,,c.k.wang,,einstein,,newton,,syeikh puji,,atau dewa joe..(pelan2 gw kenalin tokoh2 hebat dunia,,soekarno,,terzaghi entar2 aja lah ya)..

awalny,,mrk (kls 6),,klo 2x4=8..,maka 8:2 = 4...bwt mrk,,2-3 = 1..
cita-cita mrk jd pegawai kntor (liat sinetron,,at least di sini masi ad tv), artis,.hny 2 org dr 120 org yg gw ajar yg tau dokter itu apa...

lebi kacau lg,,buku cetak pelajaran...fiuh..yayasan IM (tmpat gw krja) mmbekali gw buku cetak pelajaran smua kelas masing2 1 eksemplar,,masalahnya bahkan guru-guru di tmpat gw skrg,,bnyk yg ga pnya buku cetak..apalagi anak2nya??

satu lagi,,di sini,,mukul adalah hal yg biasa...orangtua mukul anak,,anak mukul anak yg lebi kecil...hmpir tiap hari,,ada anak yg berkelahi...suara bntakan dan bunyi tangis anak adalah nada normal di kmpung ini..

boro-boro mau ikut UASBN...kls 6 gw bru aja tau,,klo ada yg namanya EYD (ejaan yg dismpurnakan)

anak2 kls 6 SD di sini,dl lulus UASBN dgn cara "you know lah"..dan bwt yg ckup mampu skolah di kota,,stlah kira2 1/2 taon mrasakn jenjang smp di LAbuha (ga bnyak)..akhirnya berhenti skolah scara full,,karena tidak mampu mengikuti pelajaran di desa...
bisa dikatakan,,,bwt anak2 gw di sini,,kelas 6 = kelas 2 atau 3 di kota...


sori,,gw bukanny ngeluh..karena job gw di sini emg bwt mmbntu mrk mndpatkn ksmpatan pndidikan yg memadai,,and i'm grateful atas kesmpatan yg gw dapat di sini...tapi,skali lg,gw cm pengen berbagi cerita ke kalian smua,,shingga mngkin kita smua bisa bersyukur lebi bnyak untuk smua yg tlah kita pnya...

selain itu,,baru2 ini,,,gw ngbuka perpustakaan untuk anak2 ini...Alhamdulillah,,slama ini,,ud ada buku2 dr UNICEF dan Save The CHildren yg tersimpan di lemari2 skolah sjak 2007 (n brhub kepsek baru,,ga ad yg tau klo mrk pnya buku..)..the problem is,,ga ad buku pelajaran...
gw akan amat bertrimakasih,,klo dari temen2,,yg pnya adek ato ponakan,,ato mngkin anak (nah lho) yg br lulus sd mengirimkan buku2 bekasnya k desa ini...
they're sure gonna need that....ato sapa tau,,ad yg kelebihan duit (cth : om d*e*o bot*l) yg trtarik mnyisihkan sdikit uangnya bwt dibeliin jd buku...yg pnting bntukny buku (khususnya KTSP 2006 --> kurikulum skrg) n tdk brbentuk uang (d Labuha,,ga ad buku cetak plajaran,,msti beli di ternate - 8 jam naek kapal)

bwt yg ingin berbagi,,bs sms gw k 085255821***....
nnti gw kontak org2 Ind. MEngajar,,bwt ngirimin k tmpat gw..

mohon maaf sblonny,,klo ad yg sms gw ato nelp gw susah bgt nympenya,,maklum,,,gw cm bisa nerima sinyal di satu spot,,dkt mesjid tpi pantai...n kl lg badai,,ga ad sinyal men..n di sini sering bgt mati lampu (bisa smpe 10hari),,jd kadang2 hp gw lowbat..

n mohon maaf jg klo ada kata2 gw yg mnyinggung kisanak skalian

thx n sukses yak!

wa'alaikumsalam wr.wb
---

(cerita dari seorang kawan yang sedang berjuang di Indonesia Mengajar)

Sebuah cerita ironik dari cerita-cerita tentang kebanggaan kita akan segala yang kita punya..
yang jadi pertanyaan, "Bukankah masih sama seperti dahulu, kita adalah bangsa yang berjuang, kita adalah bangsa yang merdeka, kita adalah bangsa yang belajar?"

You can teach a student a lesson for a day; but if you can teach him to learn by creating curiosity, he will continue the learning process as long as he lives. ~Clay P. Bedford~

*thanks for your share, Heng..
Ingat selalu bahwa dimanapun kita berada jadilah berkat bagi sekitar kita, termasuk menjadi pintu berkat bagi sesama.. :)

Selasa, 15 Februari 2011

Another Story in Potluck

Seorang pendeta pernah berkata berkata kepadaku, "Kenakanlah segala sesuatu yang kamu pakai secara fungsional, jangan hanya karena kesukaanmu saja.". You are what you wear..
Bukan hanya karena suka saja, engkau pakai apa yang ada di dirimu tanpa melihat fungsinya.

Tangan ini, yang dulu pernah kosong, sempat terhias gelang ini. Sebuah simbol kepercayaan yang diberikan bagiku, dari sebuah hubungan yang erat. Dia yang berikan.

Pernah terucap akan janji di masa mendatang. Suatu ucap akan keberadaan satu senantiasa ada untuk yang lain. Entah dewa mana yang datang, aku pun tak tahu eros atau philia yang ada. Aku sedikit tak peduli dewa mana itu, hanya janji yang kuingat.

'Aku percaya padamu. Aku ingin wujudkan hal yang sama denganmu. Wujudkan keliaran kita dan matikan ketakutan kita, bersama. Aku butuh kau.'
Sedikit kata yang pernah terucap..
Tetapi kini mungkin tiada arti.
Mengapa?

'Tak semua hal perlu kau tahu. Dan aku sedang tak nyaman dengan kondisi ini.'
Aku tahu kalau tak semua hal perlu diketahui oleh ku. Aku pun juga begitu, tapi tak pernah aku bilang. Aku sadar dan tahu kalau masing-masing pribadi membutuhkan (meskipun sedikit) kebebasan individunya. Tetapi ketika hal itu terucap kepadaku, aku tahu arti ucapan itu. Ucapan itu berarti ucapan mengingatkan akan jalan masuk menuju pintu dan menutup pintu batas seorang individu.

Aku bukan seorang pencipta yang perlu mengetahui setiap apa dalam ciptaannya. Aku hanya seorang tukang kebun yang membersihkan dan merawat kebun, tanpa perlu tahu setiap kandungan ilmiah yang terkandung dalam setiap tanaman dan tanah di kebun ini. Aku hanya ingin ciptakan keindahan kebun, dan berharap bahwa setiap orang yang melihatnya akan tersenyum merasakan betapa indahnya kebun itu.

Semuanya itu telah menjadi masa lalu. Yang lalu akan tetap menjadi bagian dari sekarang, yang sekarang akan tentukan masa depan..
Masa sekarang sudah kuambil dengan semua pilihan yang kupunya, dengan kondisi bahwa kau tak berikan pilihan, karena segalanya akan dipertanggungjawabkan kelak..
Dan ketika secara fungsional sudah tak ada, maka kutanggalkan apa yang ada pada diriku..

*Seorang jenderal di Cina pernah berkata "Jika bisa memilih, lebih baik punya seribu musuh daripada seorang kawan yang berkhianat.". Menurutmu?

Minggu, 13 Februari 2011

Don't Give Up! God will never give up on you.

Time after time you've been left behind
Like the sun when it's starting to rain
Time after time you've been forgotten
Like a picture that's faded with age
Time after time you ran after me
When I was still running away

You never give up on me
No, You never give up on me
Though I'm weak you are strong
You told me I still belong
No, you never, never give up on me

Time after time I've used your grace
As a way to do what I please
I've taken for granted prayers that you answered
Never been all I could be
You are holding out your hands
And now I clearly see

You never give up on me
No, You never give up on me
Though I'm weak you are strong
You told me I still belong
No, you never, never give up on me

You always erase all my mistakes
You lift me up when I'm down
Through all the ages, Your love never changes
You welcome me just as I am

You never give up on me
No, You never give up on me
Though I'm weak you are strong
You told me I still belong
No, you never, never give up on me
Never give up, never give up on me...


One day I decided to quit...
I quit my job, my relationship, my spirituality...
I wanted to quit my life.
I went to the woods to have one last talk with God.
"God", I asked, "Can you give me one good reason not to quit?"

His answer surprised me...
"Look around", He said.
"Do you see the fern and the bamboo?"
"Yes", I replied.
"When I planted the fern and the bamboo seeds, I took very good care of them. I gave them light. I gave them water. The fern quickly grew from the earth. Its brilliant green covered the floor. Yet nothing came from the bamboo seed. But I did not quit on the bamboo. In the second year the Fern grew more vibrant and plentiful. And again, nothing came from the bamboo seed. But I did not quit on the bamboo." He said.
"In year three there was still nothing from the bamboo seed. But I would not quit. In year four, again, there was nothing from the bamboo seed. I would not quit." He said.
"Then in the fifth year a tiny sprout emerged from the earth. Compared to the fern it was seemingly small and insignificant... But just 6 month later the bamboo rose to over 100 feet tall. It had spent the five years growing roots. Those roots made it strong and gave it what it needed to survive. I would not give any of my creations a challenge it could not handle."
He asked me. "Did you know, my child, that all this time you have been struggling, you have actually been growing roots".
"I would not quit on the bamboo. I will never quit on you."
"Don't compare yourself to others." He said.
"The bamboo had a different Purpose than the fern. Yet they both make the forest beautiful."
God said to me. "You will rise high".
"How high should I rise?" I asked.
"How high will the bamboo rise?" He asked in return.
"As high as it can?" I questioned.
"Yes". He said, "Give me glory by rising as high as you can."


Prayer is not an option but an opportunity. Don't tell the Lord how big the problem is, tell the problem how Great the Lord is!
-God will never give up on you (and me)--

For I know the plans I have for you, declares the LORD. Plans to prosper you and not to harm you. Plans to give you hope and a future.



*thanks to [f]. you come to me at the right time.. :)

Selasa, 08 Februari 2011

Surat dari Seberang..

Kepada
[Kawan gw yang tersayang]
di *******.

Lama tak jumpa sama lo. Walaupun kayanya basa-basi, tapi gw beneran pengen nanya, gimana kabar lo disana? Ngga terasa sudah tiga tahun kita nggak ketemu, tepat bulan ini lho. Sedih juga rasanya kalo ingat kejadian itu karena terakhir kita ketemu dengan suasana yang nggak bisa dibilang bahagia.

Waktu itu kita sudah lama temenan, tapi emang baru deket banget sekitar setaunan lah. Masa-masa yang bisa dibilang penuh harapan karena waktu itu kita sama-sama ngerasa dapet temen yang punya latar belakang yang sama, punya cara pandang yang sama, punya mimpi yang sama, punya orang yang dapat sangat dipercaya, dan ngerasa ini lho yang gw banget. Jujur aja, gw seneng banget waktu itu jalan sama lo meskipun banyak waktu yang terbuang buat kita saling hilang-menghilang entah kemana :D. Sering banget gw atau lo hilang tiba-tiba tanpa kabar, trus ketemu lagi, ngobrol-ngobrol lagi, trus secara tiba-tiba hilang lagi. Gw masih inget gimana gw khawatir banget lo kenapa-kenapa, gw cariin lo dan lo masih hilang entah kemana, sampe beberapa waktu kemudian baru gw bisa hubungi lo dan lo ketemu! Seneng banget gw!

Gw bahagia kita pernah bisa saling bagi cerita. Saat lo ada cerita seru yang bisa lo cerita ke gw, gw selalu ada buat lo. Sering kita pergi cuma buat ngobrol, padahal kalau lo tahu sebenernya gw lagi sibuk banget. Tapi gw bawa santai aja. Orang yang gw ga kenal aja, gw tolongin kalau butuh, apalagi lo yang sedeket-deketnya itu sama gw. Buat gw, sesama manusia itu harus jadi sahabat saat suka dan menjadi saudara dalam kesukaran. Jadi, emang gw ada buat sekitar gw, termasuk lo.

Sampe suatu saat itu tiba, gw lagi sakit parah. Waktu itu emang gw lagi drop-drop nya banget dan sendirian. Tapi di saat yang sama, gw tahu banget kalo ternyata lo lagi hepi-hepi di luar sana. Padahal lo tahu banget kondisi gw. Gw masih berpikir kalo lo itu mungkin lagi butuh hiburan lah. Gw bawa santai aja. Karena emang bukan urusan gw buat nentuin siapa orang-orang yang harus perhatiin gw, meskipun gw perhatiin dia. Sampe beberapa waktu kemudian, lo tiba-tiba ngejutin hidup gw dengan berbagai keputusan lo yang bikin gw sempet berpikir "emang ini lo ya?". Banyak perubahan dalam hidup lo yang sangat mendadak banget. Dan gw pikir perubahan kaya gitu bukan perubahan dengan pemikiran semalem-dua malem. Tapi gw nggak pernah tahu, kawan! Sedikitpun! Saat gw nanya ke lo, lo malah balas dengan jawaban yang nggak gw duga sama sekali. Emang sih gw bukan tuhan lo yang wajib tahu semuanya tentang lo. Tapi jawaban lo saat itu sangat nyakitin perasaan gw dan hubungan yang udah kita bina. Saat itu juga gw ada di tempat dimana kepercayaan gw sama lo sangat-sangat gw ragukan. Dan saat itu gw dipaksa buat mikir kalau ternyata gw bukan apa-apa di mata lo! Sori kawan, kalau gw ngomong begini. Mungkin gw bukan yang terbaik di mata lo, tapi gw selalu ngasih yang bener sama lo. Dan itu yang harus lo cari, sebelum semua hal dateng ke lo. Gw udah pernah ngasih yang bener ke lo, tapi (mungkin) waktu itu lo masih nggak sadar dan nggak berusaha pengen dapetin itu semua.

Gw yakin kita nggak akan lupa dengan kejadian itu, tapi gw berharap kita ga saling memendam dan dapat ambil hikmah dari kejadian itu. Pasti.

Satu lagi, gw nggak tahu lo udah ngalamin atau belum, akan datang satu waktu dimana lo bakal keinget setiap hal yang bener yang pernah gw bilang ke lo. Dan saat itu lo akan ada penyesalan yang sangat amat, tetapi tenang saja, kalau lo mau mengerti dan ngelakuin apa yang lo pahami saat itu maka bahagia akan datang kok. Mungkin saat itu tiba, gw udah nggak ada di tempat yang sama ma lo. Tapi gw bakal bahagia kalau lo bisa ngertiin apa yang gw mau sebenernya dahulu. Jangan pernah lo takut berjuang, kawan! Yang selama ini lo berjuang setengah-setengah, takut ini itu, khawatir kanan-kiri; tinggalin itu semua dan berjuanglah total buat apa yang lo pengen dapetin!

Sekarang gw udah jauh dari lo. Gw masih ada di belahan dunia yang lain. Gw harap kalau suatu saat kita ketemu (semoga masih ada kesempatan), kita bakal bisa tetap seperti saat kita saling percaya. Sori banget kalau gw mikir jelek tentang lo saat itu, tapi lo ga (pernah) kasih gw pilihan lain. Lo yang ngondisiin jadi kaya gitu. Oya, lo tau banget kalau gw nggak pernah lupa jika disakitin orang, gw emang nggak pernah lupa rasa sakit itu tapi gw nggak pernah memendam permasalahan kita kok. Gw udah usir itu semua sakit hati. Hehe.. Gw ada cinta buat lo, selalu.



salam dari seseorang yang selalu punya hati untuk memperjuangkan mimpi,

[kawan lo]
di *******.

Selasa, 01 Februari 2011

Santai Saja, Kecewa Itu Tak Ada..

Suatu sore hari, saat itu hujan sedang deras mengguyur kota ini..
Aku terima sms dari seseorang, "lagi sibuk ngga? aku di tempat ngopi nih.".
Tanpa pikir panjang segera kubalas "ok. aku kesana sekarang.."
Segera aku meluncur kesana, meskipun hujan sedang deras-derasnya. Sudah lama aku tak bertemu dan berbincang dengannya..

Pukul 4 sore waktu itu, aku sedang makan ketika aku kembali menerima sms dari orang yang sama..
"aku di tempat ngopi nih. kalau dah beres kerja, kesini aja.."
Segera kuselesaikan makanku dan menuju tempat ngopi kesukaan kami.
Saat itu, beberapa bulan setelah kejadian pertama, merupakan pertemuan kami kembali setelah lama tak berbincang dengannya.
Aku ingin bertemu dengannya. Rindu hati ini menatap mata dan berbincang dengannya kembali. Entah ini kali keberapa dia menghilang tanpa aku ketahui sebabnya dan kembali muncul, setelah aku mencarinya..

Ini kali pertama aku membawa dua helm ke tempat kerjaku, setelah beberapa bulan helm keduaku kubiarkan tersimpan di tempatnya. Kubawa kali ini karena aku ada ingin untuk bertemu dengan dia, yang kali ini selalu menemaniku selama beberapa hari belakangan..
Sore hari ketika hujan deras, aku telah berada di satu pojok cafe kopi. Kali ini suasana tidak sesepi biasanya. Aku ambil tempat dipojok supaya tak terganggu dengan mereka-mereka yang sedang dengan kesibukannya masing-masing. Dan mulai ku buka bukuku, hingga berselang dua jam kemudian..
Aku sms dia, "aku di tempat ngopi nih. kalau ga sibuk, kesini aja.."
Tak berapa lama kemudian, "aku sedang tunggu hujan, mau ke rumah teman, ambil barang"
"kalau kamu mau kesini, aku tunggu kok"
"mau sih, tapi ini mau ambil buku dulu. sori, laen kali aku tebus.."


Sebelumnya, tolong singkirin otak kita dengan asumsi-asumsi berlebihan..
Setiap cerita pasti punya intinya. Ketika kita baca dan belum temukan intinya, bacalah lagi sampai kita temukan apa maksudnya. Buatku, bukan sekedar cerita yang kuambil, tetapi intinya yang terlebih penting, apapun ceritanya.


Terkadang hidup kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ketika orang lain berharap pada kita dan kita lakukan, bukan jaminan apa yang kita harapkan akan dilakukan orang lain. Kecewa? Boleh. Tetapi janganlah kita menyesal dan bersungut-sungut, bahkan marah, karena ketika kita melakukan sesuatu seharusnya kita melakukannya sesuai dengan kesadaran kita. Kita melakukan apa yang kita anggap benar. Dan ketika kita melakukan apa yang kita anggap benar dan telah berusaha untuk itu, maka kita tidak akan menyesal. Ketika si aku dalam cerita tersebut memilih untuk menunggu seseorang maka dia tidak boleh menyesal atas pilihannya, ketika dia melakukannya atas kesadaran dan kehendaknya. Si aku telah memilih apa yang dia anggap benar dan berusaha (untuk menunggu), dan ketika hasilnya di luar kehendak dia maka tidak boleh ada penyesalan karena bukan dia yang tentukan hasilnya.

*di akhir cerita, aku berharap bahwa seseorang itu juga memilih apa yang dia anggap benar..
Karena seseorang akan menyesal apabila telah mengkhianati apa yang ada dalam hatinya, siapapun dia.