Rabu, 08 Juli 2009

Maaf, Bu..

Aku ga bisa nyontreng. Tanggal 8 Juli, yang dulu kuperkirakan dapat pulang ke Solo untuk nyontreng, ternyata tak dapat kulakukan. Tanggal 8 Juli yang jatuh pada hari Rabu (tengah minggu) jadi bikin ga bisa pulang karena ada kerjaan yang ga bisa ditinggal dan kalaupun bisa pulang, jadi nanggung karena hanya satu hari pulangnya dan kurang memungkinkan untuk ambil cuti dua hari. Beda halnya kalau Pemilu jatuh pada hari Kamis/Jumat atau Senin/Selasa. Kemungkinan untuk cuti sangat besar, atau mencutikan diri juga sangat memungkinkan. hehe.. Sementara, untuk nyontreng di Bandung sudang tidak memungkinakn lagi karena waktu pendaftaran sudah tutup dan aku ga punya KTP Bandung. tahpapalah..

Mau tidak mau, Pemilu kali ini aku (lagi-lagi) jadi golongan putih. Pilihanku cuma ada dua: MERAH atau PUTIH. Untuk memilih yang merah, sudah tidak memungkinkan lagi, terpaksa aku memilih putih untuk ke sekian kalinya. Sesal dan kecewa hanya bisa kurasakan saat melihat hasil quick count di TV sore tadi. SBY sekita 58-60% suara, sementara Bu Mega separuhnya, dan JK kira2 separuhnya dari Bu Mega. Sedih melihat hasil itu. Entah apa yang terjadi oleh Indonesia. Apakah masih mau kita beli pemimpin, yang dari beberapa fakta dan pengamatan pribadi, yang "menjual" bangsa kita demi kata-kata "pertumbuhan ekonomi". Masih banyak cara lainnya, Pak.. Tapi entahlah, mungkin masih banyak faktor yang tak ku tahu sehingga aku hanya bisa ngomong kaya gini. Tapi satu yang ingin kusampaikan: "Maaf, Bu Mega.."


Kupilih PUTIH karena MERAH tak dapat kuberikan padamu, MERAH-PUTIHku..

Selasa, 07 Juli 2009

KTP ku bisa buat nyontreng??

Pemilu Presiden-Wakil Presiden kurang dari satu hari lagi. Sampai saat ini, aku masih belum tau apakah aku bisa nyontreng (memilih) presiden atau ga. Di kota asalku, solo, aku terdaftar. Tapi, apa daya, Pemilu yang jatuh pada hari Rabu memaksaku (dan banyak orang di luar sana, yang senasib) untuk tidak bisa pulang ke kota masing-masing buat milih.

Beberapa hari yang lalu memang sempat diberitahukan oleh ibu kos bahwa bisa nyontreng di bandung. Tetapi karena pada saat itu aku masih merasa bahwa bisa pulang ke Solo, aku tidak mendaftarkan diri ke tps kos-ku. Sampai pada akhir minggu lalu, ternyata memang tidak memungkinkan untuk pulang ke Solo, maka baru aku urus pendaftaran untuk Pemilu ini. Hal itu aku lakukan, juga dengan pertimbangan bahwa ada permasalahan tentang DPT sehingga berujung pada tuntutan atas pelaksanaan pemilu dengan pemilih menggunakan KTP saja sebagai syarat melaksanakan Pemilu.

Sampai sore ini, aku belum mendapat kabar, apakah aku bisa mendapatkan hak-ku sebagai warga negara untuk memilih presiden-ku.
Semoga besok segera mendapat kepastian dan dapat memilih pemimpin yang aku inginkan.