Selasa, 01 Februari 2011

Santai Saja, Kecewa Itu Tak Ada..

Suatu sore hari, saat itu hujan sedang deras mengguyur kota ini..
Aku terima sms dari seseorang, "lagi sibuk ngga? aku di tempat ngopi nih.".
Tanpa pikir panjang segera kubalas "ok. aku kesana sekarang.."
Segera aku meluncur kesana, meskipun hujan sedang deras-derasnya. Sudah lama aku tak bertemu dan berbincang dengannya..

Pukul 4 sore waktu itu, aku sedang makan ketika aku kembali menerima sms dari orang yang sama..
"aku di tempat ngopi nih. kalau dah beres kerja, kesini aja.."
Segera kuselesaikan makanku dan menuju tempat ngopi kesukaan kami.
Saat itu, beberapa bulan setelah kejadian pertama, merupakan pertemuan kami kembali setelah lama tak berbincang dengannya.
Aku ingin bertemu dengannya. Rindu hati ini menatap mata dan berbincang dengannya kembali. Entah ini kali keberapa dia menghilang tanpa aku ketahui sebabnya dan kembali muncul, setelah aku mencarinya..

Ini kali pertama aku membawa dua helm ke tempat kerjaku, setelah beberapa bulan helm keduaku kubiarkan tersimpan di tempatnya. Kubawa kali ini karena aku ada ingin untuk bertemu dengan dia, yang kali ini selalu menemaniku selama beberapa hari belakangan..
Sore hari ketika hujan deras, aku telah berada di satu pojok cafe kopi. Kali ini suasana tidak sesepi biasanya. Aku ambil tempat dipojok supaya tak terganggu dengan mereka-mereka yang sedang dengan kesibukannya masing-masing. Dan mulai ku buka bukuku, hingga berselang dua jam kemudian..
Aku sms dia, "aku di tempat ngopi nih. kalau ga sibuk, kesini aja.."
Tak berapa lama kemudian, "aku sedang tunggu hujan, mau ke rumah teman, ambil barang"
"kalau kamu mau kesini, aku tunggu kok"
"mau sih, tapi ini mau ambil buku dulu. sori, laen kali aku tebus.."


Sebelumnya, tolong singkirin otak kita dengan asumsi-asumsi berlebihan..
Setiap cerita pasti punya intinya. Ketika kita baca dan belum temukan intinya, bacalah lagi sampai kita temukan apa maksudnya. Buatku, bukan sekedar cerita yang kuambil, tetapi intinya yang terlebih penting, apapun ceritanya.


Terkadang hidup kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ketika orang lain berharap pada kita dan kita lakukan, bukan jaminan apa yang kita harapkan akan dilakukan orang lain. Kecewa? Boleh. Tetapi janganlah kita menyesal dan bersungut-sungut, bahkan marah, karena ketika kita melakukan sesuatu seharusnya kita melakukannya sesuai dengan kesadaran kita. Kita melakukan apa yang kita anggap benar. Dan ketika kita melakukan apa yang kita anggap benar dan telah berusaha untuk itu, maka kita tidak akan menyesal. Ketika si aku dalam cerita tersebut memilih untuk menunggu seseorang maka dia tidak boleh menyesal atas pilihannya, ketika dia melakukannya atas kesadaran dan kehendaknya. Si aku telah memilih apa yang dia anggap benar dan berusaha (untuk menunggu), dan ketika hasilnya di luar kehendak dia maka tidak boleh ada penyesalan karena bukan dia yang tentukan hasilnya.

*di akhir cerita, aku berharap bahwa seseorang itu juga memilih apa yang dia anggap benar..
Karena seseorang akan menyesal apabila telah mengkhianati apa yang ada dalam hatinya, siapapun dia.

Tidak ada komentar: