Senin, 18 Agustus 2014

Kami Tahu Hatimu..

Dirgahayu RI ke-69!!!

Bukan sesuatu yang mudah untuk mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan yang berjuang bagi bangsa ini. Mudah mengucapkannya namun terlampau sulit ketika kita mengingat bahwa pengorbanan mereka terlampau besar untuk kita bayarkan dengan ucapan 'terima kasih'.

Jika ada kata yang lebih dalam maknanya dari 'terima kasih', itulah kata syukur. Mungkin kata itu yang dapat menggambarkan kekuatan besar yang hadir untuk melahirkan republik ini. Kekuatan yang didalamnya terdapat keringat, darah, dan air mata dari tiap anak bangsa. Yang dahulu kita tak pernah tahu dia siapa dan darimana namun tetap bersatu dan bersama-sama berjuang, meski terkadang ada kata 'khianat' diantaranya. Kekuatan yang tak pernah menyurutkan arti kata 'berjuang' dan 'semangat'. Kekuatan yang menjadikan perbedaan ide tak menjadi perbedaan yang memisahkan namun malah menjadi alat pemersatu. Kekuatan yang mematahkan sumbu persatuan dengan menyingkirkan khianat didalamnya. Kekuatan besar itu bukanlah mitos karena hasil daripadanya adalah negeri ini yang didalamnya kita terkandung.

Terkekang selama berpuluh tahun dan terobrak-abrik selama bertahun setelahnya, membuat kami tak kunjung melihatnya lagi. Kami rindu kekuatan itu kembali ada bersama kami. Kami tidak ingin hanya disuguhi aneka ragam atraksi unjuk kekuatan tanpa terkandung kekuatan sebenarnya didalamnya. Kami ingin bahwa kekuatan yang sama sewaktu dulu juga menggerakkan pikiran kami, hati kami, perkataan kami, dan tindakan kami saat ini.

Dan sampai saat kami menyadari bahwa kekuatan itu sebenarnya tak pernah hilang. Dia yang tak terlihat selama sekian masa bukanlah hal tak ada. Tak selamanya yang tak kita lihat itu berarti tidak ada. Meski tak terlihat, dia tetap tersimpan di tempat terdalam pada jiwa kita. Kekuatan besar itu masih tersimpan di dalam kita. Bukankah kau masih merasa risih dan jengah atas ketidakadilan selama ini? Bukahkah kau merasa terganggu saat melakukan salah dan kebohongan bagi sesamamu? Bukankah kau merasa bersalah ketika yang seharusnya menjadi alat pemersatu malah menjadi alat pemisah? Dan, bukankah kau merasa terganggu ketika kau menjadi khianat atas bangsa dan sesamamu?

Kita hanya perlu menyimpannya rapat-rapat dan semakin membawa apa yang kita inginkan terkubur dalam-dalam. Atau, kita dapat memulai untuk menggerakkan kekuatan itu. Membuka kembali jiwa kita yang memendamnya dan merajutnya satu sama lain bersama-sama. Kekuatan yang besar dari tiap kita dapat menjadi kekuatan tak terkalahkan untuk mewujudkan impian kita. Impian dimana kemerdekaan adalah merdeka dalam kondisi yang sesungguhnya, meski terkadang utopia dalam proses pembelajaran kita. Mimpi kita untuk melihat bangsa ini bersatu dan maju tak pernah hanyut terhilang oleh waktu, dia hanya menunggu kita, sebagai anak bangsa, untuk bergandengan tangan dan berjuang bersama. Aku percaya bahwa tiap dari kita masih menyimpan hati untuk bangsa ini. Hati yang penuh dengan kekuatan besar itu.


Syukur untuk setiap rencanamu
Dan rancanganmu yang mulia
Dalam satu tubuh kami bersatu
Menjadi duta kerajaanmu

Kuucapkan berkat atas Indonesia
Biar kemuliaan Tuhan akan nyata

Kami indu melihat Indonesia
Pulih dari semua problema
Hidup dalam jalan kebenaranmu
Pancarkan terang kemuliaanmu

Kuucapkan berkat atas Indonesia
Biar kemuliaan Tuhan akan nyata

Bagi bangsa ini, kami berdiri
Dan membawa doa kami kepadamu
Sesuatu yang besar pasti terjadi
Dan mengubahkan negeri kami

Hanya namamu Tuhan ditinggikan
Atas seluruh bumi

Kami tahu hatimu ada di bangsa ini..

(True Worshippers)

Tidak ada komentar: