Jumat, 20 Februari 2015

Tahun Baru

November 2014, tokoh di dunia pendidikan yang didaulat menjadi menteri pendidikan dasar kembali mengingatkan kita bahwa merayakan Indonesia adalah melunasi janji kemerdekaan. Kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan gagasan untuk bersatu. Nasionalisme bukan karena darah namun karena gagasan. Menjadi Indonesia tidak harus kehilangan kejawaannya, keminangannya, kepapuaannya; tidak harus hilang identitasnya.

Merayakan tahun baru hari ini merupakan salah satu wujud untuk tidak menghilangkan identitas jati diri bagi sebagian rakyat di negeri ini. Meski berpuluh tahun tidak dapat merayakannya dengan bebas dan terbuka, namun era yang baru telah membawa banyak perubahan dalam usaha untuk menanamkan identitas itu. Menguatkan identitas diri bukan berarti melemahkan identitas yang lain. Memahami diri sendiri seharusnya menjadi sisi keping mata uang lain untuk memahami sesama.

Jauh di negeri seberang, sudah dua tahun tak kujumpai ucapan selamat dan hormat di pagi hari, berbagai makanan khas khusus tahun baru, hingga tradisi yang tak boleh menyapu rumah. Rindu sepertinya melakukan hal itu, terutama dilakukan  di rumah bersama keluarga. Namun apa hendak dikata,ribuan kilo terpisah menjadi hambatan untuk mewujudkannya. Sedikit yang bisa kulakukan adalah melakukan semua kebiasaaan-kebiasaan itu meski tanpa keluarga. Kalau tak dapat melakukannya bersama keluarga, setidaknya yang bisa kulakukan adalah menghadirkan suasananya di tempatku berada saat ini.

Terlebih dari itu, menghadirkan tradisi dan kebiasaan dapat memelihara rasa akan identitas yang kusandang. Meski banyak hal telah berubah namun nilai yang pernah ditanamkan padaku dapat kupelihara. Apalah gunanya identitas ketika kita tidak menjaganya.

Selamat tahun baru!!
Gong Xi Fa Cai

Tidak ada komentar: