Selasa, 14 Desember 2010

Mimpi Bukanlah Sekedar Mimpi

Hari ini aku tahu kalau waktuku dengannya tak akan lama lagi. Beribu rasa yang tercipta ketika kudengar penyataan itu dari dia. Bukan aku tak siap dengan kondisi itu, tetapi bagiku pernyataan itu datang terlalu cepat. Terlalu cepat karena aku tahu kalau banyak impian kami yang belum sempat terwujud. Dan impian kami itu adalah janji bagiku.
Tak cukup banyak waktu untuk wujudkan apa yang ada dalam benak kami..

Duduk di atas sebuah kursi di tepi bangunan di tusuk sate jalan di dalam kampus ini. Mencoba memahami apa itu sebuah impian. Barangkali dulu Soekarno pernah merenung di tempat yang sama. Mungkin bukan mencapai proklamasi Indonesia, tetapi mencapai kemerdekaan sebagai suatu bangsa. Entah, itu hanya dalam bayanganku belaka. Tapi setidaknya, aku yakin kalau di tempat yang sama inilah beliau punya impian atas dirinya dan bangsa ini.

Aku bertanya dalam hati, "Apa yang Soekarno akan lakukan jika tahu bahwa waktu yang dia punya terlalu sempit untuk wujudkan impiannya?". Akankah menyerah atau tetap berusaha wujudkan tekadnya? Di tempat yang sama inilah aku selalu diajarkan bahwa kerasnya hidup takkan dapat kalahkan kerasnya hati. Dan sekarang impianku jadi obyek akan pernyataan itu. Kembali ku merenung..

Keinginan kami tidak mustahil untuk dilakukan. Tetapi aku mengenal dia. Dia yang adalah seorang tangguh dan hebat, tetap membutuhkan seorang hebat untuk wujudkan apa yang ada di benaknya. Mimpi takkan dapat terwujud jika tidak ada perjuangan. Dan aku selalu ada untuk berjuang bersamanya. Entah dia menyadari atau tidak..

Aku mengenal dia sebagai sosok yang mempunyai tujuan yang mantap, tetapi aku juga mengenal dia sebagai pribadi yang mudah tergoyahkan dalam perjalanan hidupnya. Itu yang terkadang membuat dia tak mampu melangkah dengan keyakinan yang dia miliki. Aku coba memahami hidupnya dan membuat tiap langkahnya tegap, tapi aku tak melihat kepercayaannya padaku. Kembali aku merenungkannya..

Aku punya mimpi. Dan aku percaya bahwa mimpiku akan tercapai. Aku yakini itu di dalam diriku dan di dalam Tuhanku. Dan aku tahu bahwa mimpi itu akan datang melalui perjuangan. Aku tahu perjuangan itu mahal harganya, tetapi aku juga tahu kalau mimpi itu tak ternilai harganya. Aku hanya ingin wujudkan apa yang telah diberikan padaku..

Aku pun ingin engkau begitu..

Sepi di jalan ini. Dan kampus ini serasa tak ada kehidupan. Entah apa mimpi para pendiri kampus ini, hingga kampus ini serasa tak mampu menahan mimpi yang diberikan padanya, padahal telah dibagikan kepada manusia-manusia di dalamnya tetapi seperti tidak cukup. Datanglah ke sini hai manusia-manusia terbaik bangsa(?)! Akan beroleh kita impian akan datangnya kedamaian di negeri ini.
Dan kita akan berjuang! Bersama!

*Untuk engkau yang selalu menangis dan menyendiri dalam sepi, aku hanya ingin berkata kalau kau tak pernah sendiri. Jangan hilang mimpimu, dan mari berjuang. Aku ada disini.. dalam sepi..

Tidak ada komentar: