Kamis, 03 September 2009

Adaptasi Manusia kah?

Ada kalanya seseorang naik dan turun. Tak selamanya orang selalu naek, begitu juga sebaliknya. Banyak filsuf yang selalu berkata bahwa hidup seperti roda. Hidup selalu berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Kehidupan pun selalu berputar. Ada saatnya manusia baru menggantikan manusia yang lama, dan yang baru pun digantikan oleh yang lebih baru lagi, begitu seterusnya.

Sewaktu kecil, kita masuk Taman Kanak-kanak, setelah itu masuk ke sekolah dasar. Di sekolah dasar, kita menjadi murid baru, yang harus bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan SD kita, hingga akhirnya menjadi siswa kelas enam, siswa yang paling senior. Selepas SD, kita diharuskan masuk ke tingkat yang lebih tinggi lagi, SMP. Siswa senior SD itupun masuk ke lingkungan SMP, yang berbeda dengan lingkungan SD sehingga memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan SMP. Begitupun ketika menginjak bangku SMA, Perguruan tinggi, dan lingkungan pekerjaan.

Di lingkungan keluarga pun selalu berputar, meskipun ada saatnya kita akan tutup usia. Dari kecil kita selalu dididik, hingga saat-saat dimana kita bisa mencari jati diri dan membentuk karakter kita. Hingga ada saatnya kita menjadi seseorang yang mengharuskan kita untuk menjadi seorang pendidik. tanggung jawab semakin besar, dan menjadi lebih kompleks karena tidak hanya menyangkut diri kita sendiri tetapi berhubungan dengan orang lain, baik itu orang terdekat maupun orang banyak di lingkungan dimana kita berada.

Penyesuaian diri. Satu padanan kata yang membuat kita diharuskan merasa menjadi makhluk sosial yang selalu hidup bersama orang lain. Penyesuaian diri, bukanlah tanpa karakter. Penyesuaian diri merupakan bentuk karakter kita. Dan semua manusia membutuhkan itu, atau mati.

Tidak ada komentar: