Hai, Dek..
Selalu saja waktu ini datang. Waktu dimana kita bisa tertawa sekaligus bersedih. Tertawa ketika kita tahu bahwa kita dapat rasakan kegembiraan yang penuh atas diri kita sendiri, bersedih karena didalam kegembiraan itu tersimpan suatu yang besar atas diri kita dan sekitar kita
Mungkin makin jarang kita bertemu, namun yang perlu kau tahu bahwa aku selalu ada untukmu. Memang ruang dan waktu tidak memungkinkan adanya tukar suara diantara kita, namun tatapan mata pun kurasa mewakili keinginan bertemu kita, meski kerinduan itu selalu datang.
Bahwa apa yang kulakukan berbeda dengan yang kau lakukan sekarang, itu adalah pasti. Namun percayalah bahwa seharusnya kita masih punya semangat yang sama untuk melakukan apa yang ada di dalam diri kita, apa yang menjadi keinginan kita, apa yang harus kita perjuangkan, dan apa yang harus kita impikan. Aku selalu ingin melakukan yang terbaik dari apa yang bisa kulakukan, aku harapkan bahwa kau pun selalu begitu. Ingat, terbaik dari apa yang bisa kita lakukan bukanlah hal yang sama dengan terbaik dari yang kita dapatkan.
Seorang bijak mengatakan bahwa jangan pernah salahkan kita lahir miskin tetapi salahkan diri kita ketika kita mati dengan kemiskinan, juga jangan pernah salahkan diri kita lahir dengan bodoh tetapi salahkan diri kita jika kita masti dengan kebodohan. Tak peduli bagaimana kau dulu, adalah terlebih penting ketika kau berusaha dan tahu bagaimana kau berjuang untuk hidupmu.
Belajarlah dengan kegembiraan di masa mudamu, karena kegembiraan itu tak mudah untuk didapatkan, apalagi mendapatkan apa yang disebut dengan kebahagiaan. belajar dengan kebahagiaan adalah suatu anugerah. Kau dan anugerah atas rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu yang senantiasa membuat kau ingin terus belajar dan berkembang, di sepanjang hidupmu. Apapun yang ingin kau tahu, puaskanlah itu. Jangan pernah kau bendung sesuatu apapun, karena anugerah bukanlah milik sembarang orang.
Cara yang paling mudah untuk belajar dan memuaskan rasa ingin tahu mu adalah dengan menerima sebanyak mungkin apa yang ingin kau tahu dan gunakanlah itu sesuai dengan dirimu, sesuai dengan kebenaran yang kau percaya. Ya, kebenaran. Karena benar dan salah adalah hal yang mutlak di dunia ini. Benar dan salah bukanlah baik dan buruk. Benar dan salah merupakan ketetapan yang ada di alam ini, bukanlah suatu rekayasa dan turunan suatu generasi belaka.
Pandanglah sekitar dengan matamu lebar-lebar. Semuanya telah tersedia bagimu. Jangan pernah diam dalam pikirmu, lakumu, dan hatimu. Ketika kau rasakan perlu untuk melangkah, melangkahlah. Ketika kau rasa perlu untuk berbincang, berbincanglah. Karena aku juga pernah sepertimu, aku alami rasa dimana yang kulakukan sudah maksimal dan yang hasil yang kudapatkan tidak maksimal, namun ada saat aku bertemu anak kecil di jalan, berbincang, dan saat itupun aku tersadarkan bahwa kemaksimalanku adalah menurut pikirku sendiri. Anak kecil pun bisa sadarkanku.
Sudah banyak yang ku katakan, sampai-sampai aku takut harus berkata untukmu karena aku takut kau tak bisa dengar. Bukan aku menghindar namun aku, seperti kau juga, juga bukanlah orang yang suka digurui meski aku butuhkan juga seorang guru; juga bukanlah orang yang suka diperintah meski aku butuh untuk mendapat petunjuk dan instruksi dalam hidupku. Belajar lah dari segala hal, manusia dan alam ini adalah untukmu.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar