Semalam aku berbincang dengan seseorang yang kuyanya dari angkatan kuya yang pernah kena amarahmu itu. Dan semalam adalah malam dimana aku sangat emosi. Dia berkata, "Mau diapakan juga, organisasi ini tak akan berubah."
Bolehkah aku marah?
Memang jaket itu sudah bukan bagian dari kulitku, tapi darah ini yang telah dibentuknya takkan pernah berhenti mengalir.
Aku tahu, Dit.. Aku tahu sekarang.. Aku tahu apa yang kau rasakan saat itu..
Darah ini bergejolak saat orang itu merusak apa yang telah kita perjuangkan dahulu..
Ingin rasanya kuhajar orang itu.. (disaat-saat ini aku teringat kau, Dit..)
Tapi kalau kau berurusan dengan seorang wakil dari angkatan mereka, kali ini aku berurusan dengan pemimpin kita saat ini..
Pemimpin saat ini berkata seperti itu dan (dengan bangganya) hendak membawa kita semua ke jurang kehancuran.
Mungkin yang kau rasa dahulu seperti yang aku rasa saat ini, ingin rasanya ku non him kan orang itu. Tak layak dia menjadi bagian dari kita, apalagi menjadi pemimpin kita..
Bolehkah aku marah, Dit?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar